Selasa, 27 Oktober 2009

Kurban

ESQ

Wujud Kasih Sayang Orang Tua Kepada Anak

Posted: 10 Nov 2009 12:41 AM PST

“Insya Allah dengan keikutsertaan ini mereka lebih mengenal Allah, nabinya, agamanya, kitab sucinya. Walaupun kami sebagai orangtua sudah mengajarkan. Tapi dengan ini, kami mengharapkan perasaannya lebih tersentuh,” kata Sri Endah Wartuti.

Komentar itu dikatakannya saat mendampingi anaknya mengikuti Training ESQ for Kids Angkatan 54 di Menara 165, Cilandak Timur, Jakarta Sabtu-Minggu (7-8/11). Training yang dipandu Nawa Nursari ini diikuti 74 peserta anak-anak.

Training ESQ akan menggabungkan ketiga kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual untuk meraih kebahagiaan hakiki dan kehidupan yang bermakna. Dengan begitu pertama, anak dapat mengenal siapa dirinya dan siapa Tuhan-nya. Kedua, menjalin hubungan harmonis antara anak dan orang tua.

Peserta Dinda Aisyah Maulidia (9), kelas 4 SD ini mengungkapkan, dengan training dirinya merasa senang, karena banyak teman dan menambah ilmu agama. Sri Endah Wartuti selaku ibunya berharap, Dinda menjadi anak sholehah, patuh kepada orang tua, dan rajin mendirikan shalat.

Lebih lanjut Dinda mengatakan, ESQ menjadikannya tambah sayang kepada orang tua dan lebih mengenal Allah swt dan Nabi Muhammad saw. “Sayang sama orang tua, lebih mengenal Allah dan Rasul,” tutur Dinda anak ke 2 dari 2 bersaudara ini.

Edrina Santi merupakan ibu dari peserta Nurul Izzah (11) kelas 6 SD dan Fikra Hanifa (9) kelas 4 SD. Pelatihan ESQ penting, karena melatih kecerdasan emosional dan spiritual yang tidak didapatkan di sekolah. Ia berharap, dengan ini ke depannya anak-anak sudah tertanam berbuat baik sejak kecil.

Nurul Izzah kakak dari Fikra Hanifa mengatakan, “Seru, bisa belajar mengenal Allah. Manfaatnya bisa jadi lebih baik dari hari ini.”

Fikra Hanifa menuturkan, “Mempelajari kekuasaan Allah, mengenali IQ, EQ, dan SQ ini penting.”

KOMENTAR:

Agrivina Putri

ESQ menambah kedekatannya kepada Allah swt dan Rasulullah saw, lebih menyayangi orang tua, dan rajin mendirikan shalat. “Enak aja tambah dekat sama Allah dan Rasul. Tambah banyak teman,” katanya yang akrab disapa Vina kelas 4 SD ini.

Suherti Rahayu selaku ibu mengungkapkan, anak itu merupakan amanah dari Allah swt, maka harus dibesarkan, dirawat, dididik dengan pengetahuan agama. Ia berharap, kelak menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa, beriman bertakwa kepada Allah swt, rajin beribadah, dan berbakti kepada orangtua.

Lebih lanjut Vina mengutarakan keinginannya training kembali di Menara 165. Ia berharap dapat berubah jadi tambah baik, nurut sama orang tua, belajar beribadah.

Abdus Salam Al-Fansuri

Yang menarik dari training ESQ adalah perjalanannya menuju keluar angkasa yang ditayangkan melalui layar besar dan Zero Mind Proces (ZMP). Dengan ZMP suara hati dapat terjaga dan menghilangkan belenggu-belenggu di dalam hati.

Sri Zumareyah selaku ibu mengungkapkan, yang paling pokok anak di dalam mencari kebenaran tidak selalu orang tua yang mendorong, tetapi ada keinginan yang tumbuh dari dalam diri sendiri. Sehingga rasa cinta terhadap nilai-nilai 165 tertanam di dalam dirinya sampai kapan pun.

Tambah Abdus Salam (8) yang akrab disapa Alfan mengatakan, manfaat training sangat banyak, karena ia lebih rajin shalat, patuh kepada orangtua agar disayang Allah dan Rasul. “Lebih rajin shalat dan patuh sama orang tua, agar disayang Allah dan Rasul,” ungkapnya yang bercita-cita menjadi polisi ini. (tino/sam- www.esqmagazine.com)

Training ESQ MCB Angkatan ke-3 Makassar

Posted: 10 Nov 2009 12:04 AM PST

“Saya telah mengikuti berbagai training di berbagai belahan dunia ini, di Amerika Serikat, Kanda, Eropa, namun ESQ adalah training terbaik yang pernah saya rasakan,” ujar Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo ketika membuka Training MCB (Mission Statement & Character Building) Angkatan ke-3 di Makassar pada Sabtu-Minggu (7-8/11).

“Saya meyakini dengan ESQ ini kami bisa membuat peradaban yang lebih baik di Sulawesi Selatan,” tambah Syahrul.

Training MCB yang merupakan training ESQ Lanjutan 1 ini bertujuan membangun visi dan misi kehidupan. Selama ini banyak orang yang kinerja dan produktivitasnya rendah karena dalam bekerja memiliki misi yang berbeda antara pribadi dengan perusahaan, antara dunia dan akhirat. Melalui training MCB, misi tersebut diintegrasikan menjadi sebuah kekuatan.Training ini juga bertujuan membangun karakter positif agar misi dan misi yang sudah dirumuskan dapat tercapai.

MCB III Makassar yang dipandu langsung oleh Dr. H.C Ary Ginanjar Agustian ini diikuti oleh 420 peserta yang bukan saja berasal dari Kabupaten di Sulsel tapi juga dari Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

Husni A. Tanra, MD, Phd Pro­fesor Anastesi dari Fakultas Ke­­dokteran Universitas Hasanuddin menyatakan rasa kagumnya pada training MCB, “Kita diingatkan bahwa misi hidup kita sebenarnya telah tertanam di dalam hati karena kita telah berjanji sebelum kita dilahirkan ke dunia bahwa kita akan mengabdi kepada Allah, dan selanjutnya misi itu akan membentuk karakter kita.”

Prof. Dr. H. Abdul Razak Datu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia juga menyatakan apresiasinya pada training MCB, “Seluruh jajaran pengajar UMI telah mengikuti training dasar ESQ, saya akan megupayakan agar mendapatkan juga training lanjutannya,” ujar Abdul Razak.

Perkembangan ESQ di Indonesia Timur ini sangat pesat. Hal itu tampak pada training MCB III Makassar ini dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara ESQ Leadership Centre Regional Sulawesi Maluku dan Papua dengan 14 institusi antara lain Kopertis Wilayah IX Sulawesi yang akan melaksanakan training ESQ pada 11 perguruan tinggi swasta se-Makassar, Bank Sulsel, BRI Syariah Wilayah Sulawesi serta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palopo dan Fakultas kedokteran UMI.

Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan serta Wakil Gubernurnya Agus Arifin Nu’man tampak sangat menikmati dan menghayati Game Kapal Karam yang dipimpin langsung oleh Dr Ary Ginanjar Agustian.

Setelah training MCB usai, malam harinya diadakan Temu Alumni ESQ Wilayah Sulsel sekaligus pelantikan resmi pengurus DPW FKA (Dewan Pengurus Wilayah Forum Komunikasi Alumni) ESQ Sulawesi Selatan yang diketuai oleh Dr. Hj. Ir. Majdah Agus Arifin Nu’mang dengan Ketua Dewan Pembina H. Darwis Parenrengi.

“Tepat setahun setelah Temu Alumni Internasional tahun lalu di Makassar, kini saya hadir kembali,” ujar Dr Ary. “Subhanallah saya melihat kemajuan yang luar biasa di provinsi Sulsel ini, pertumbuhan alumninya juga sangat signifikan. Ini jelas terlihat berkat dukungan dari para alumninya yang luar biasa,” lanjut Dr Ary yang dibenarkan oleh manager cabang ESQ LC Wilayah Sulawesi Selatan Ali Zainal Abidin. (Fahriza- www.esqmagazine.com)

Empat Tingkat Training ESQ

Posted: 09 Nov 2009 11:57 PM PST

Setelah berkiprah selama sembilan tahun di bidang pembangunan karakter dan sumber daya manusia, ESQ berhasil melengkapi empat tahapan Training ESQ. Berawal dari sebuah buku yang ditulis oleh Dr. H.C Ary Ginanjar Agustian berjudul “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual” yang kini telah terjual 1 juta eksemplar. Buku tersebut kemudian dikemas menjadi Training ESQ.

Keempat tahap training tersebut bertujuan untuk menggabungkan tiga potensi yaitu potensi fisik, emosi dan spiritual serta tiga kecerdasan yaitu IQ, EQ dan SQ, yang selama ini terpisah. Penggabungan tersebut akan menghasilkan sebuah totalitas yang didorong oleh tiga motivasi, dimana hidup dan bekerja bukan sekedar didorong oleh motivasi yang bersifat fisik maupun emosi namun juga motivasi spiritual. Hal tersebut akan menghasilkan kompetensi serta kehidupan yang berbahagia dan penuh makna.

Untuk mencapai hal tersebut peserta harus melalui 4 Tingkat Training ESQ secara berkelanjutan. Belum sempurna jika hanya mengikuti tingkat dasar, karena ibarat memasuki jenjang perkuliahan yang baru memasuki semester satu, tentu perlu dilanjutkan ke semester atau jenjang berikutnya. Masing-masing training memiliki tujuan sasaran yang berbeda-beda, namun saling melengkapi:

ESQ Tahap 1: Training Dasar

Tingkat pertama dari Training ESQ ini akan mengubah paradigma akan arti sebuah kebahagiaan dan pekerjaan. Jika selama ini sebagian besar orang memaknai kebahagiaan dan pekerjaan sebagai sesuatu yang hanya bersifat fisik atau emosional, menjadi sesuatu yang memiliki nilai spiritual, sehingga akan menemukan makna dan nilai kehidupan (meaning and values).

ESQ Tahap 2: MISSION STATE­MENT & CHARACTER BUILDING

Pada tingkat lanjutan pertama dari Training ESQ ini, akan dibangun misi kehidupan yang jelas serta terintegrasi. Jika selama ini misi kehidupan seringkali terpisah antara dunia dan akhirat, antara keluarga dengan pekerjaan, antara pribadi dengan pasangan, maka melalui training ini semua itu akan diintegrasikan menjadi satu. ESQ Mission & Character Building Training juga akan mengubah paradigma dalam melihat sebuah masalah, bukan lagi sebagai beban melainkan kesempatan atau wadah untuk menempa diri.

ESQ Tahap 3: SELF CONTROL & COLLABORATION

Training ESQ tingkat lanjutan kedua ini, akan membantu untuk mendeteksi kelemahan dan ke­kuatan diri serta bagaimana me­ngendalikannya. Selain itu, ESQ Self Control & Collaboration Training akan membangun kesadaran akan arti pentingnya sebuah kolaborasi yang penuh makna.

ESQ Tahap 4: TOTAL ACTION

Agar dapat mewujudkan sebuah ide dan nilai diperlukan kemampuan untuk mengeksekusi serta mengimplementasikannya da­lam aksi nyata. Itulah yang akan didapatkan dalam ESQ Total Action Training.

ESQ Membership

Training ESQ bukan hanya training yang bersifat intelektual, sehingga tidak cukup hanya sekedar diketahui dan dipahami. Training ESQ merupakan training untuk membangun kecerdasan spiritual, yang dapat diikuti berulang kali untuk mengasah & meningkatkan SQ.

Karena itu, ESQ memberikan kesempatan Re-training, untuk ting­katan yang sama, gra­tis selama 10 tahun di Menara 165 yang nya­man dan eksklusif, dengan menunjukkan ESQ Membership Card.esqmagazine.com

KBBS 2012

KBBS 2012